Housing Resource Center (HRC) digagas oleh pada pakar perumahan perkotaan, UN-Habitat, Pemerintah Provinsi DIY, dan Kemenpera pada Oktober 2006 pasca bencana gempa bumi di DIY. Didukung MoU (Memorandum of Understanding) antara Kementerian Perumahan Rakyat dengan Pemerintah DIY, HRC diinisiasi sebagai kebutuhan yang mendesak untuk dibentuk. HRC berperan sebagai intermediari dalam rangka mewujudkan sinergi berbagai sumber daya perumahan perkotaan dari pemerintah,
kalangan profesi, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat, dalam upaya bersama menyelenggarakan perumahan yang layak huni, terjangkau, dan berkesinambungan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Pada tahun 2008, HRC fokus mengembangkan berbagai kegiatan terkait perumahan dan pembangunan perkotaan. Pada skala nasional, HRC mengembangkan penelitian kebijakan perumahan dan tata ruang. Pada skala kota, HRC mengembangkan penelitian pengembangan kebijakan perumahan perkotaan, berupa analisa kebijakan perkotaan, studi rumah susun, formulasi cetak biru perumahan dan kawasan  umuh, manajemen persampahan dan pengembangan kota hijau.

Pada skala kawasan, HRC melakukan pengembangan kawasan, antara lain perencanaan dusun dan desa,  penataan rumah di kawasan agropolitan dan minapolitan, penataan kawasan potensial. Pada skala  permukiman, HRC mengembangkan studi kelayakan dan pembiayaan kawasan, melalui slum upgrading dan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman. Pada skala rumah, HRC mengembangkan klinik rumah sehat, yaitu konsultasi desain rumah, akses pembiayaan dan informasi rumah sehat. Pada skala kompetensi, HRC mengembangkan pelatihan, jejaring dan konsultasi melalui Lurah Institute.