Vegetasi Jalan, Bukan Hanya Sekedar Keindahan
Senin, 19/06/2017 11:50 WIB
Kamis, 12/3/2015 9:05 WIB
Kamis, 12/3/2015 9:35 WIB
Rabu, 9/10/2013 12:00 WIB
Jadi tidak hanya sekedar keindahan saja yang perlu dipahami bersama.
Vegetasi jalan merupakan bagian lansekap jalan yang merupakan elemen buatan manusia yang bias direncanakan dengan baik untuk mendukung fungsi jalan. Fungsi vegetasi jalan ini, tidak hanya sekedar keindahan tetapi lebih dari itu segi keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan lebih diutamakan.
Pada jalur tanaman tepi jalan, vegetasi jalan memiliki fungsi sebagai peneduh, penyerap polusi udara, penyerap kebisingan dan pemecah angin, pembatas pandangan. Sedangkan pada median jalan, vegetasi jalan memiliki fungsi penahan silau lampu kendaraan.
Vegetasi jalan sebagai fungsi peneduh, memiliki persyaratan tidak hanya pada penempatan jalur tanaman saja tetapi sampai karakter jenis tanaman perlu diperhatikan. Penempatan pada jalur tanaman minimal 1,5 m, vegetasi memiliki percabangan 2 m diatas tanah sehingga bias difungsikan oleh pejalan kaki untuk berteduh. Selain itu bentuk percabangan batang tidak merunduk, tinggi tanaman lebih dari 5m, vegetasi memiliki massa daun padat dan ditanam secara bebaris. Contoh vegetasinya antara lain Kiara Payung, Tanjung dan Angsana.
Vegetasi jalan sebagai penyerap polusi udara, memiliki persyaratan berupa pohon, perdu atau semak yang memiliki ketanahan tinggi terhadap pengaruh udara. Perdu dan semak ditanam didepan pohon sehingga secara ketinggian akan bertingkat dan menambah fungsi estetis. Vegetasi ini ditanam dalam jarak rapat dan bermassa daun padat. Contoh vegetasinya antara lain Angsana, Akasia daun besar, Oleander, Bogenvil dan Teh-tehan pangkas.
Vegetasi jalan sebagai penyerap kebisingan jalan, memiliki persyaratan berupa pohon, perdu atau semak. Vegetasi ini ditanam membentuk massa, memiliki massa daun rapat dan memiliki berbagai bentuk tajuk. Contoh vegetasinya antara lain Tanjung, Kiara Payung, Teh-tehan pangkas, Kembang Sepatu, Bogenvil dan Oleader.
Vegetasi jalan sebagai pemecah angin, memiliki persyaratan berupa tanaman tinggi, perdu atau semak. Vegetasi ini memiliki massa daun padat, ditanam secara berbaris atau membentuk massa dan jarak tanam cenderung rapat < 3 m. Contohnya antara lain Cemara, Angsana, Tanjung, Kiara Payung dan Kembang Sepatu.
Vegetasi jalan sebagai pembatas pandang, memiliki persyaratan berupa tanaman tinggi, perdu atau semak. Vegetasi ini memiliki massa daun padat, ditanam secara berbaris atau membentuk massa dan jarak tanam rapat. Contoh vegetasinya antara lain Bambu, Cemara, Kembang Sepatu dan Oleander.
Vegetasi jalan sebagai penahan silau lampu kendaraan, memiliki persyaratan berupa tanaman perdu atau semak, ditanam dengan rapat, ketinggian tanaman 1,5 m dan tanaman memiliki massa daun padat. Vegetasi ditanam pada median jalan dengan jarak antar kelompok tanaman < 10 m, penanaman perdu atau semak sepanjang > 10 m. Contoh vegetasinya antara lain Bogenvil, Kembang Sepatu, Oleander dan Nusa Indah.
Sudahkan vegetasi jalan di lingkungan sesuai dengan fungsi dan persyaratan diatas ? Jika belum, jangan salahkan jika fungsi yang diharapkan tidak data optimal karena penggunaan vegetasi yang tidak sesuai, hanya sekedar berharap keindahan yang dapat dilihat.
Sebelum anda memahami segala hal yang terkait dengan vegetasi jalan, anda terlebih dahulu memahami tentang pengertian lansekap jalan itu apa. Lansekap jalan merupakan wajah dari karakter lahan yang terbentuk pada lingkungan jalan, baik yang terbentuk dari elemen lansekap alamiah maupun elemen lansekap buatan manusia. Lansekap jalan ini memiliki ciri khas yang harus disesuaikan dengan persyaratan geometrik jalan dan diperuntukkan terutama bagi kenyamanan pemakai jalan serta diusahakan menciptakan lingkungan jalan yang indah, nyaman dan memenuhi fungsi keamanan.