top of page
Membangkitkan Minat Membaca di Hari Buku Sedunia

Jum'at, 21/4/2017 12:00 WIB

Kamis, 12/3/2015 9:05 WIB

Kamis, 12/3/2015 9:35 WIB

Rabu, 9/10/2013 12:00 WIB

Keikutsertaan masyarakat untuk memaknai perayaan Hari Buku baik Internasional maupun Nasional dirasa sangat penting untuk senantiasa ditingkatkan. Pasalnya, di Indonesia, rata-rata hanya 18 ribu judul buku yang dicetak setiap tahunnya. Jumlah tersebut jauh berbeda dengan negara lainnya, seperti Jepang dengan 40 ribu judul buku per tahun dan China dengan 140 ribu judul per tahun.

 

Selain itu, minat baca orang Indonesia rata-rata masih rendah. Hasil survei UNESCO pada 2011 menunjukkan, indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya, hanya ada satu orang dari 1.000 penduduk yang 'mau' membaca buku secara serius. Bahkan, Most Literate Nations in the World pada Maret 2016, merilis urutan peringkat literasi internasional yang menempatkan Indonesia berada di urutan ke-60 di antara total 61 negara. Sedangkan pada World Education Forum yang berada di bawah naungan PBB, Indonesia menempati posisi ke-69 dari 76 negara.

 

Membaca merupakan kegiatan yang paling utama, paling mudah, dan paling murah bagi masyarakat untuk menambah pengetahuan. Menggalakkan semangat membaca juga menjadi faktor pendukung utama bagi peningkatan kualitas pendidikan suatu kelompok masyarakat. Farr (1984), seorang peneliti dalam bidang pendidikan membaca juga pernah membuat pernyataan betapa pentingnya membaca bagi pendidikan dalam sebuah kalimat yang berbunyi "Reading is the heart of education". Semakin baik kualitas pendidikan masyarakat di suatu negara, maka semakin baik pula kualitas sumber daya manusianya. Semakin baik kualitas sumber daya manusia di suatu negara, maka bisa ditebak, semakin baik pula pembangunan di setiap aspek dalam negara tersebut.

 

Saat ini, pemerintah telah dan memang sudah seharusnya mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya-upaya pembangunan terutama yang menyangkut lingkungannya masing-masing. Hal ini dibuktikan dengan mulai banyaknya organisasi-organisasi berbasis komunitas (Community Based Organization) yang peduli dan turut serta menjadi pemangku kepentingan dalam upaya pembangunan daerah. Organisasi semacam ini selalu diinisiasi oleh sebagian anggota masyarakat yang selain sadar juga memiliki kualifikasi lebih di bidangnya masing-masing, entah itu dari kalangan akademisi, tokoh masyarakat, maupun profesional.

Melihat pentingnya kualitas SDM bagi kemajuan pembangunan suatu negara, maka berbagai upaya peningkatannya dirasa semakin penting untuk dilaksanakan. Selain dari peningkatan kualitas pendidikan secara institusional melalui peran pemerintah, masyarakat dapat pula meningkatkan kualitas sumber daya manusianya secara mandiri dengan meningkatkan minat membaca. Membaca memang mudah, namun untuk memperoleh manfaatnya secara maksimal maka kebiasaan membaca tersebut perlu kita tanamkan sejak awal. Sudahkah anda membaca buku hari ini?

 

Sumber: worldbookday.org, news.okezone.com

Hari Buku Sedunia, yang dikenal juga sebagai Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia serta Hari Buku Internasional, merupakan hari peringatan tahunan yang jatuh pada tanggal 23 April yang diadakan oleh UNESCO untuk mempromosikan semangat membaca, penerbitan buku, dan penghargaan terhadap hak cipta. Perayaan ini berbeda dengan Hari Buku Nasional di Indonesia yang dirayakan setiap tanggal 17 Mei, namun kurang lebih memiliki semangat yang sama yaitu untuk mendukung peningkatan literasi dan minat membaca masyarakat.

bottom of page