top of page
Konsep SmartCity untuk Kota-kota di Indonesia

Rencana pemerintah DKI Jakarta menuju smart city sebaiknya tidak membahas pembangunan fisik saja. Tetapi juga sosialisasi mental, yakni memberikan pengetahuan bagaimana konsep kota yang cerdas bisa dipahami semua kalangan masyarakat dan bagaimana kota bisa sejalan dengan kehidupan sosial yang mengikat dengan aturan-aturan dan konsep perencanaan kota berbasis digital. Pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten di Indonesia masih belum menerapkan konsep smart city sebagai solusi untuk menyelesaikan persoalan perkotaan. Pemerintah lebih mengedepankan cara-cara konvensional yang tidak

Senin, 20/04/2015 10:00 WIB

Kamis, 12/3/2015 9:05 WIB

Kamis, 12/3/2015 9:35 WIB

Rabu, 9/10/2013 12:00 WIB

terintegrasi satu sama lain. Konsep Smart City bagi  sebuah kota tidak sekedar menonjolkan aspek fisik saja tetapi dalam pengerjaan fasilitas fisik, seperti penambahan infrastruktur, perluasan jaringan internet, sebagainya tidak menjadi masalah yang berarti bagi pemerintah. Namun akan menjadi sia-sia apabila saat semua fasilitas fisik telah memadai, mental dan perilaku serta pemahaman masyarakat akan konsep smart city belum dipahami secara merata. Sebelum Jakarta menuju smart city dalam arti kompleks, perlu adanya pra kondisi seperti peningkatan pelayanan sosial, pelayanan kesehatan, serta memberi edukasi pada masyarakat akan konsep smart city dalam segala dimensi tidak hanya soal pembangunan fisik. Smart city akan menggunakan pemanfaatan teknologi dan informasi untuk memaksimalkan sumber daya yang ada. Dengan memaksimalkan sumber daya diharapkan pelayanan kepada warga bisa lebih efektif dan efisien. Tujuannya untuk menghubungkan, memonitor, dan mengendalikan berbagai sumber daya yang ada di dalam kota agar lebih efektif dan efisien. Dengan begitu, maka pelayanan kepada warga akan lebih maksimal.

Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta sedang bersiap-siap mewujdukan konsep Smart City, yaitu dengan menyusun grand design smart city Jakarta bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Salah satu dimensi terpenting dari konsep Smart City adalah bahwa kota seharusnya memberikan pelayanan yang menggunakan teknologi terkini, dan membangun infrastruktur yang pintar, sehingga dapat memberikan pelayanan yang efektif dan murah kepada seluruh masyarakat yang tinggal di kota tersebut. Tiga syarat yang harus dimiliki sebuah kota untuk disebut sebagai Smart City yaitu ramah lingkungan dengan adanya ruang terbuka hijau (RTH), efisien dalam penggunaan energi yang diwujudkan dengan tersedianya angkutan publik yang memadai, penerapan teknologi tepat guna sejalan dengan penambahan infrastruktur agar semakin mudah dalam menerapkan berbagai macam kajian yang lebih efisien, fleksibel dan tepat sehingga sebuah kota bukan sekedar menjadi icon tetapi sebagai kota yang menerapkan implementasi konsep-konsep smart city.

Kota-kota besar di Indonesia sebenarnya sangat berpotensi besar terhadap gagasan atau konsep Smart City, beberapa kota besar yang sudah mengarah tentang konsep smart city antara lain : Jakarta, Bandung, Surabaya, Bogor. Modal dari kota-kota besar tersebut terbilang sudah mewakili untuk kearah yang dimaksud. Apalagi ditopang dengan banyaknya sarana penunjang dan dibantu operator selular akan mempercepat tercapainya sebuah kota menuju smart city dalam arti sesungguhnya, bukan hanya pintar dalam kecanggihan teknologi, namun bagaimana mengedepankan sosio-budaya yang akan beriringan dengan kemajuan kota itu sendiri.

 

 

Sumber: http://mpkd.ugm.ac.id

bottom of page