Jokowi Hidupkan Kembali Wacana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
Usai menyerahkan kelanjutan proyek kereta cepat (high speed train) Jakarta-Bandung kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan pelat merah dibawah jalur koordinasinya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menghidupkan kembali wacana pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jokowi memerintahkan Menteri BUMN untuk menindaklanjuti kelanjutan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Karena saat ini pemerintah juga sedang mempersiapkan pengembangan kereta cepat Jakarta-Surabaya dan jaringan kereta api di luar Jawa. Atas dasar itulah, Jokowi menolak
Senin, 17/09/2015 09:30 WIB
Kamis, 12/3/2015 9:05 WIB
Kamis, 12/3/2015 9:35 WIB
Rabu, 9/10/2013 12:00 WIB
menyediakan dana jaminan dalam bentuk apapun yang berasal dari kas negara untuk membantu pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang diperebutkan Jepang dan China. Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan alasan atasannya tersebut menolak proposal kereta cepat yang diajukan oleh Jepang dan China karena menilai moda transportasi tersebut belum dibutuhkan jika hanya melintasi Jakarta-Bandung. Darmin mengatakan secara teknis kecepatan riil kereta tersebut ternyata tidak secepat dengan yang dijanjikan oleh kedua calon investor, di mana dalam proposal penawarannya rata-rata kecepatan bisa mencapai 350 km per jam. Atas pertimbangan itu, Jokowi seperti dijelaskan Darmin, menilai untuk menghubungkan Jakarta-Bandung cukup menggunakan kereta berkecepatan menengah, 200-220 km per jam. Selain itu, presiden memperkirakan pengunaan kereta berkecepatan menengah akan lebih murah 30-40 persen biayanya dibandingkan dengan kereta cepat.
CNNindonesia.co.id