top of page
Hari Buku Nasional: Tonggak Kesadaran Masyarakat Terhadap Pentingnya Buku

MOMENTUM peresmian Perpustakaan Nasional pada 17 Mei 1980, di Jakarta, dicanangkan pula sebagai Hari Buku Nasional. Prosesi pencanangan yang kala itu dilakukan oleh Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) RI, Abdul Malik Fajar, sampai sekarang masih terus diperingati. Ide awal pencetusan Hari Buku Nasional datang dari golongan masyarakat pecinta buku, yang bertujuan memacu minat atau kegemaran membaca di Indonesia, sekaligus menaikkan angka penjualan buku. Terbukti kemudian, peringatan Hari Buku mampu memberikan dampak positif yaitu menyadarkan masyarakat tentang pentingnya buku.

 

Selasa, 12/05/2015 09:40 WIB

Kamis, 12/3/2015 9:05 WIB

Kamis, 12/3/2015 9:35 WIB

Rabu, 9/10/2013 12:00 WIB

Semua buku yang pernah ditulis dapat diambil manfaatnya. Hanya saja besar dan kecilnya manfaat itu berbeda-beda kadarnya. Ada kalanya mungkin manfaat itu khusus hanya untuk dinikmati orang tertentu, di kalangan umur tertentu, di wilayah geografis tertentu, maupun di bidang profesi tertentu. Namun secara keseluruhan, setiap orang bisa membaca buku apa saja. Ini tidak akan membuatnya menyesal, karena setiap buku selalu memberikan sesuatu yang baru kepada pembacanya. Andrie Wongso pernah mengatakan: “Saya dan kita semua sungguh beruntung dan patut berterima kasih kepada para penulis buku. Mereka adalah para dermawan ilmu pengetahuan, pembuka jendela wawasan dunia, dan informasi bagi manusia, pembaca dan pembelajar”. Memang benar, kita sadari atau tidak, ternyata semua aspek kehidupan membutuhkan buku sebagai suatu yang primer.

 

Sumber: www.adicita.com

bottom of page