top of page
Benahi Transportasi RI, Jokowi perlu Rp2500 Triliun

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menghitung kebutuhan dana untuk membenahi dan membangun transportasi di Indonesia mencapai Rp 2.500 triliun selama kurun waktu 5 tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Langkah membenahi dan membangun transportasi untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dengan negara maju lain. Sektor transportasi Jakarta, kota-kota besar dan kota sedang di Indonesia saat ini berada dalam kondisi kritis. Salah satu penyebab sektor transportasi berada dalam kondisi kritis karena kondisi

Kamis, 23/04/2015 10:00 WIB

Kamis, 12/3/2015 9:05 WIB

Kamis, 12/3/2015 9:35 WIB

Rabu, 9/10/2013 12:00 WIB

kritis karena kondisi transportasi kota sangat tidak efisien, konvensional dan masih ada angkutan umum compang-camping, baik dalam sarana, manajemen, dan teknologi transportasi. Namun beberapa kota besar sudah dan tengah mempersiapkan sistem transportasi angkutan umum cepat masal kategori ringan seperti Bus Rapid Transit (BRT), monorel, dan trem. Pemerintah merekomendasikan membangun sistem transportasi angkutan umum MRT berbasis bus dan rel. Proyeksi angka investasi pembangunan transportasi dalam 5 tahun sebesar Rp 1.269 triliun. Angka investasi pembangunan transportasi menjadi sekitar Rp 2.500 triliun dengan memasukkan subsektor jalan.

Angka investasi Rp. 2.500 triliun adalah angka skenario penuh 100 persen untuk mencapai kesetaraan sistem transportsi dengan negara-negara yang lebih maju di Asia. Proyeksi tersebut didasarkan kepada pendapatan kapita sekitar US$ 14.000 di 2020. Angka untuk skenario 75 persen dan 50 persen masing-masing adalah Rp 1.006 triliun dan Rp 657 triliun. Besaran investasi yang diperlukan untuk membenahi dan membangun transportasi berkisar antara Rp 130 triliun sampai Rp 254 triliun per tahun. Angka tersebut tidak termasuk subsektor jalan yang besarannya mencapai Rp 1.294 triliun sampai Rp 2.543 triliun untuk 5 tahun.

 

 

Sumber: bisnis.liputan6.com

bottom of page