top of page
Sampah Plastik sebagai Pengganti Bahan Bakar

Plastik merupakan bahan anorganik, yang membutuhkan waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk dapat terurai dalam tanah. Perlu dikembangkan solusi yang tepat agar dapat mengurangi sampah plastik tersebut, sekaligus menghasilkan produk sampah plastik lain yang bermanfaat dan berdayaguna. Belakangan kita mengenal istilah proses daur ulang plastik. Yaitu pemanfaatan sampah plastik menjadi produk yang lebih bermanfaat, dikarenakan semakin meningkatnya kepedulian berbagai pihak akan lingkungan yang sehat berkelanjutan. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah konversi sampah

Selasa, 24/3/2015 14:00 WIB

Kamis, 12/3/2015 9:05 WIB

Kamis, 12/3/2015 9:35 WIB

Rabu, 9/10/2013 12:00 WIB

plastik menjadi bahan bakar minyak setara bensin dan solar. Proses ini dapat dilakukan karena pada dasarnya plastik adalah polimer atau rantai panjang atom yang saling mengikat satu sama lain. Karena pada dasarnya plastik berasal dari minyak bumi, maka proses ini dapat dikatakan hanya mengembalikan plastik ke dalam bentuk asal mulanya.

 

Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, termasuk yang berkaitan dengan teknologi pengolahan sampah, maka pengembangan teknologi konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak yang setara dengan bensin dan solar belakangan ini marak dilakukan. Bila teknologi ini dikembangkan, maka produk yang dihasilkan dapat menjadi alternatif pengganti bahan bakar minyak konvensional yang harganya semakin mahal dan cadangannya semakin menipis. Di samping itu, pengembangan teknologi ini juga akan dapat menyelesaikan salah satu persoalan mengenai sampah, khususnya sampah plastik. Teknologi konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak ini merupakan teknologi yang menggunakan mekanisme pirolisis. Yaitu, proses degradasi termal dengan cara memanaskan plastik tanpa oksigen dalam kondisi tekanan atmosfir pada temperatur sekitar 370-420 derajat C. Pada temperatur tersebut plastik akan mencair dan berubah menjadi gas, sehingga rantai panjang hidrokarbon akan terpotong menjadi rantai pendek. Langkah berikutnya yang mesti dilakukan setelah itu adalah proses pendinginan gas tersebut, sehingga akan terkondensasi dan berubah menjadi cairan. Cairan inilah yang nantinya menjadi bahan bakar minyak, baik berupa minyak tanah, solar maupun bensin.


Kualitas bahan bakar akan sangat tergantung dari beberapa parameter, seperti jenis sampah plastiknya, temperature dan jangka waktu proses pembuatannya. Bagaimanapun, untuk menghasilkan produk bahan bakar minyak yang lebih berkualitas, maka dalam proses tersebut dibutuhkan katalis. Katalis tersebut dapat terbuat dari zeolit yang bisa didapatkan dengan mudah dan harga yang murah di Indonesia. Indonesia mempunyai potensi zeolit alam yang sangat banyak. Dengan produksi sampah plastik yang begitu besar di negeri ini, Indonesia dapat dikatakan memiliki salah satu sumber energi alternatif dalam bentuk minyak tanah, besin dan solar yang sangat besar pula. Satu kilogram plastik dapat menghasilkan kurang lebih satu liter minyak. Ini menjadi sebuah tantangan yang menarik, ketika produksi sampah kita begitu besarnya sehingga diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasinya.


sumber: olahsampah.com

bottom of page