top of page
6 Negara Suarakan Hari Perlindungan Terumbu Karang

TEMPO.CO , Jakarta:- Pemerintah Indonesia bersama lima negara pemilik kawasan karang terluas di Bumi mencanangkan hari perlindungan terumbu karang di kawasan Segitiga Karang (Coral Triangle). Hari perlindungan itu ditetapkan setiap tanggal 9 Juni. Keenam negara ingin membangun kesadaran tentang pentingnya ekosistem karang bagi ketahanan pangan dan keberlanjutan perikanan.

 

"Indonesia kembali mengambil inisiatif untuk menjadikan upaya perlindungan kawasan Coral Triangle sebagai ajang

Senin, 15/06/2015 14:20 WIB

Kamis, 12/3/2015 9:05 WIB

Kamis, 12/3/2015 9:35 WIB

Rabu, 9/10/2013 12:00 WIB

keterlibatan publik dalam upaya sinergis di tingkat global," kata Direktur Eksekutif WWF Indonesia, Efransjah, Kamis 7 Juni 2012.

 

Coral Triangle adalah kawasan kelautan dengan tingkat keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia, sama pentingnya dengan hutan hujan Amazon dan dataran rendah Kongo bagi kehidupan planet ini. Kawasan ini mencakup enam negara, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Timor Leste, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon.

 

Kawasan seluas 6 juta hektare ini memiliki lebih dari 500 jenis karang dan menjadi rumah bagi 3 ribu spesies ikan karang dan komoditas perikanan bernilai ekonomi tinggi, seperti tuna. Coral Triangle juga merupakan rumah bagi lumba-lumba, paus, hiu, pari, serta enam dari tujuh jenis penyu di Bumi.

 

Coral Triangle juga menyokong kehidupan lebih dari 120 juta orang yang tinggal di daerah pesisir serta ribuan unit usaha di sektor perikanan dan pariwisata, serta miliaran konsumen makanan laut (seafood) di penjuru dunia.

 

Hari perlindungan terumbu karang bakal dirayakan serentak di enam negara. Di dalam negeri, kementerian bersama dengan WWF Indonesia, Kelompok Pemuda Eka Canthi Kedonganan, dan Komunitas Turtle Guard Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana bakal mengadakan serangkaian acara bertema kelautan di Pantai Kedonganan, Teluk Jimbaran, Bali.

 

"Peran aktif menjaga segitiga terumbu karang tidak hanya dilakukan pemerintah, tetapi semua pemangku kepentingan, baik pihak swasta maupun masyarakat," kata Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sudirman Saad.

 

Efransjah mengatakan, perayaan hari perlindungan terumbu karang di Kedonganan menjadi momen penting bagi masyarakat setempat dan wisatawan yang berkunjung untuk mendapatkan informasi tentang berbagai satwa laut dilindungi dan makanan laut ramah lingkungan. "Seafood ramah lingkungan dihasilkan dari praktik-praktik yang legal dan tidak merusak," ujar dia.

 

Salah satu perusahaan yang mendukung acara hari perlindungan terumbu karang adalah Sea Delight. Perusahaan importir makanan laut beku asal Amerika Serikat ini turut mendukung dan menjadikan momen ini untuk mengesahkan diri sebagai anggota Seafood Savers, sebuah program WWF Indonesia untuk merombak industri makanan laut supaya ramah lingkungan dan berkelanjutan.

 

 

tempo.co

bottom of page