Saat ini transportasi online tengah menjadi sorotan di negara-negara Asia Tenggara khususnya di Indonesia. Jika dibandingkan dengan bisnis transportasi online di negara Eropa, transportasi online di negara Asia justru lebih menjanjikan. Hal tersebut dikarenakan transaksi via online tengah digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Universitas Indonesia melakukan penelitian di 9 wilayah di Indonesia, dengan melibatkan 3315 mitra pengemudi, 806 mitra UMKM dan 3456 konsumen pengguna jasa transportasi online GO-JEK. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa bisnis transportasi online di Indonesia sangat prospektif dan menghasilkan tingkat kepuasan yang tinggi, baik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM maupun konsumen.
Profil Pembicara
Ir. Muslich Zainal Asikin, M.B.A., M.T. adalah Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia. Beliau merupakan lulusan Magister Sistem dan Teknik Transportasi, Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada dan International Business & International Trade, Pacific Asian Management Institute, University of Hawaii, Amerika Serikat. Beliau aktif sebagai pengurus pada Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Keluarga Alumni UGM, dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, terutama pengembangan jaringan usaha UKM. Selain itu beliau juga aktif sebagai trainer asesor kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat yang kerap mendampingi program-program pemberdayaan masyarakat perdesaan dan perkotaan di bidang perkoperasian, transportasi publik, jaringan ekonomi rakyat, agribisnis, peternakan dan pengembangan kewirausahaan sejak 1975.
Materi Inti
Seringkali mendapat penolakan dari kelompok lain, bisnis transportasi online justru menunjukan kontribusi yang besar bagi perekonomian negara dan kesejahteraan masyarakat. Tidak tanggung-tanggung, bisnis transportasi online di Indonesia mampu berkontribusi sebesar 9,9 triliun terhadap perekonomian negara saat ini. Dari nilai tersebut diketahui bahwa 8,2 triliun pendapatan berasal dari mitra pengemudi. Ini menunjukkan bahwa keberadaan bisnis transportasi online mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang banyak sekaligus dengan penghasilan yang memuaskan. Yang lebih menarik lagi, bisnis transportasi online di Indonesia mampu menimbulkan multiplier effect yang fantantis yaitu sebesar 1,7 triliun rupiah yang berasal dari mitra UMKM. Tidak hanya menguntungkan bagi perekonomian negara, manfaat Go-Jek juga dirasakan oleh konsumen. Hasil kajian menunjukan bahwa 89% konsumen merasakan dampak positif dengan adanya transportasi online. 78% konsumen menyatakan bahwa apabila Go-Jek berhenti beroperasi maka akan menimbulkan dampak negatif.
Analisa hasil kajian menunjukan bahwa bisnis transportasi online menjadi alternatif solusi untuk menghadapi fenomena bonus demografi di Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan dengan fakta bahwa 77% mitra pengemudi berusia 20 hingga 40 tahun dan 78% diantaranya merupakan orang yang memiliki tanggungan. Yang lebih mengejutkan, hasil kajian menunjukkan bahwa 15% mitra pengemudi merupakan lulusan perguruan tinggi. Penghasilan yang lebih tinggi menjadi alasan mereka lebih memilih bisnis transportasi online dibandingkan lapangan pekerjaan lainnya. Hal ini sekaligus menjadi salah satu jawaban atas tantangan pemerataan kesempatan kerja dan tantangan pemerataan pendapatan yang dialami Indonesia.
Keberadaan transportasi online juga mampu meningkatkan kualitas hidup mitra pengemudi. Dengan menggeluti bisnis transportasi online, 97% mitra pengemudi merasakan manfaat fleksibilitas waktu. Ini dikarenakan pengemudi transportasi online dapat mengatur jam kerja sesuai kehendak pribadi sehingga menimbulkan efisiensi waktu. Tidak hanya itu, 90% mitra pengemudi mangatakan bahwa kualitas hidup mereka meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah pendapatan. Jumlah pendapatan pengemudi yang rata-rata sebesar 3,31 Juta rupiah per bulan mampu meningkatkan penghasilan sebesar 44% dan angka pengeluaran sebesar 31%. Dari angka tersebut, 86% mitra pengemudi merasa puas dengan penghasilan mereka.
Bisnis transportasi online menjadi penggerak perkembangan bisnis UMKM di Indonesia. Diketahui bahwa 76% mitra UMKM tidak melayani pengiriman barang sebelum bergabung dengan Go-Food. Bergabungnya mitra UMKM dengan Go-Food menghasilkan peningkatan volume transaksi jual beli sebesar 82%. Tidak hanya itu, 70% toko saat ini sudah menerima transaksi online melalui kerjasama dengan Go-Jek. Hal ini dianggap menguntungkan dikarenakan ongkos pengiriman online lebih hemat dibandingkan dengan harus menggaji jasa karyawan pengantaran barang. Selain itu, jasa pengiriman melalui transportasi online menurut 94% mitra UMKM dianggap memiliki pelayanan yang lebih baik. Melalui kerjasama tranportasi online, 76% mitra UMKM dapat menginvestasikan kembali pendapatan mereka. Dalam hal pengembangan bisnis, kerjasama ini juga bertujuan untuk meningkatkan pasar dan mengadopsi perkembangan teknologi bagi pemasaran produk UMKM.
Ditinjau dari segi kepuasan konsumen, dihasilkan fakta bahwa 99% konsumen merasa puas dengan pelayanan transportasi online. 98% konsumen juga merasa nyaman dan 90% konsumen menyatakan bahwa mereka merasa aman dengan menggunakan jasa transportasi online. Hal ini menjadi menarik mengingat belum pernah ada survey yang menunjukkan tingkat kepuasan konsumen jasa pelayanan transportasi yang mencapai angka tersebut. Dengan demikian, yang kemudian menjadi bahan diskusi adalah: Apakah regulasi khusus diperlukan untuk mengatur transportasi online di Indonesia?
Sesi Diskusi
Konsep Transportasi: Transportasi dianggap berhasil apabila mampu menurunkan biaya (cost). Dalam hal ini, transportasi online telah mampu menurunkan biaya transport jika dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Di Indonesia, penggunaan transportasi massal (kereta api) membutuhkan biaya yang lebih mahal dikarenakan belum adanya transportasi intermoda (penghubung) yang ideal antara stasiun dengan tempat tujuan.
Transportasi online merupakan bisnis yang prospektif di Indonesia. Namun demikian, fenomena transportasi online hanyalah sebagai moda transportasi peralihan. Masa depan transportasi ideal yang ingin dicapai adalah tetap dengan mendepankan transportasi massal.
Untuk dapat meningkatkan daya saing transportasi publik dibandingkan dengan transportasi online, maka perlu adanya peningkatan pelayanan transportasi publik yang lebih efisien dan lebih murah.
Pembatasan transportasi online bukan merupakan kebijakan yang tepat. Perkembangan transportasi online harus dimanfaatkan sebagai peluang. Dengan mekanisme pasar yang sederhana, Go-Jek di Jakarta mampu melakukan 2,5 juta perjalanan. Hal tersebut lebih besar dibandingkan dengan jumlah perjalanan BRT yang hanya mencapai 500 ribu dengan subsidi yang tinggi. Oleh karenanya, peluang Masa depan transportasi online perlu dipertahankan, namun perlu adanya pendidikan bagi pelaku gojek akan mampu manaati aturan berlalu lintas.
Transportasi online dapat dikatakan sebagai demokratisasi ekonomi. Dengan adanya jasa pengiriman online, jumlah Ibu Rumah Tangga yang dapat berwirausaha meningkat. Perempuan dapat melakukan pekerjaannya dari rumah, tanpa perlu kesulitan mengantar barang dan dengan sistem pembayaran yang sudah terjamin.
Peningkatan jumlah kepemilikan kendaraan bermotor sulit untuk dibatasi. Oleh karenanya, pemerintah tidak dapat memberikan regulasi khusus terkait hal tersebut. Namun demikian, pemerintah dapat memberikan regulasi terkait dengan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi melalui beberapa cara seperti aturan ganjil-genap, pembatasan waktu penggunaan kendaraan pribadi, pembatasan masuknya kendaraan pribadi pada kawasan tertentu. Pemerintah juga dapat membatasi penggunaan kendaraan dengan meningkatkan pajak kendaraan.
Kemungkinan terjadinya kejahatan dalam transaksi transportasi online bisa terjadi. Oleh karenanya, keamanan dalam penggunaan transportasi online dapat dihasilkan apabila pengguna dapat secara teliti dan pintar dalam menggunakan teknologi.
Perkembangan transportasi online dapat memungkinkan terjadinya kecenderungan peralihan konsep tata ruang yang tidak lagi terpusat. Beberapa kelompok masyarakat tertentu akan lebih memilih tinggal di pinggiran.
Kesimpulan
Transportasi dapat dikatakan berhasil apabila dapat menurunkan biaya transportasi.
Transportasi dengan biaya transport yang kecil dapat meningkatkan produktifitas masyarakat baik dari segi produktifitas ekonomi, maupun meningkatkan hubungan social dalam masyarakat.
Transportasi online bukan sebagai akhir tujuan transportasi yang ideal, namun perlu dijadikan sebagai peluang yang dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mencapai sistem transportasi yang lebih baik.