Mahasiswa KKN UGM beserta asisten laboratorium Vokasi UGM dan masyarakat Desa Banjararum, Kulonprogo mengikuti kegiatan Training of Trainers (ToT) di Gedung Abhiseka, Kamis 26/7 kemarin. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Caritra (HRC) dalam rangka melatih peserta KKN UGM untuk dapat mendampingi Desa Banjararum dalam menyusun masterplan desa. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyampaikan materi mengenai masterplan desa sekaligus memberikan simulasi dan pelatihan penyusunan masterplan desa.
Diskusi sesi pertama dipaparkan oleh Endah Dwi Fardhani, ST yang menjelaskan mengenai urgensi penyusunan masterplan desa dan posisi masterplan dalam hirarki dokumen perencanaan di Indonesia. Selain itu, dijelaskan juga mengenai produk rencana tata ruang dan rencana pembangunan di Indonesia. Dalam paparannya, ditegaskan bahwa masterplan berfungsi untuk memaksimalkan potensi desa dengan tantangan masyarakat desa yang kurang percaya diri dan masih mengandalkan gotong – royong untuk memiliki arahan. “Dokumen perencanaan yang ada saat ini hanya menampilkan kondisi eksisting, padahal seharusnya dibutuhkan untuk mengetahui kondisi masa depan dengan melalui proyeksi. Hal ini bertujuan untuk mengkaji ketidakpastian sehingga dapat menentukan masa depan,” tegasnya.
Materi dilanjutkan dengan pentingnya “Pentingnya Perencanaan” yang memberikan pemahamanan tentang konsep perencanaan, dampak positif perencanaan dan dampak bila tidak ada perencanaan. Menurutnya, perkembangan suatu desa yang tidak direncanakan akan menyebabkan ketidakteraturan. Dalam hal ini kemudian masterplan desa menjadi salah satu produk perecanaan yang menghasilkan tata ruang desa yang sustainable. Dalam sesi ini juga dipaparkan mengeni sub pokok bahasan mengenai prinsip dan standar perencanaan yang dilakukan melalui kuis tentang standar PSU permukiman. Selanjutnya peserta melakukan simulasi untuk menggali potensi dan masalah Desa Banjararum dengan menggunakan tabel potensi dan masalah.
Materi selanjutnya dijelaskan oleh Adska Dora, S.T dengan materi “Proses Perencanaan”. Peserta diberikan pemahaman mengenai tahapan dalam perencanaan secara sistematis mulai dari persiapan, perencanaan, implementasi, monitoring, evaluasi dan bagaimana membina desa lainnya. Menurutnya, merencanakan adalah proses seperti ketika akan melakukan travelling dimana harus mampu melihat sekitar dengan menyusun potensi, masalah dan SWOT. Kemudian, dalam merencanakan juga harus menentukan tujuan, tema dan branding. Ia juga menegaskan bahwa pembangunan yang dilakukan secara bertahap akan memudahkan dalam evaluasi perencanaan. Selain itu, peserta juga dilatih untuk membuat profil desa dengan menerapkan prinsip-prinsip penulisan (jurnalistik) tentang pengembangan kawasan. Selain itu, tim KKN UGM juga mendapatkan materi dasar mengenai knowledge management sekaligus dilatih untuk membawakan presentasi dengan teknik yang baik. Kegiatan ini diakhiri dengan simulasi menyusun konsep perencanaan dengan menerapkan prinsip dan tahapan perencanaan di Desa Banjararum.