top of page

Apakah Pengertian Gender dalam Infrastruktur?


Pengertian gender berbeda dengan pengertian jenis kelamin, yang lazim dibedakan atas perempuan dan laki-laki. Jenis kelamin merupakan perbedaan biologis antara keduanya. Sedangkan gender adalah perbedaan yang tercipta melalui proses sosial budaya yang panjang dalam satu lingkup masyarakat tertentu. Gender secara umum memiliki pengertian sebagai “Pembedaan peran, kedudukan, tanggung jawab dan pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan yang ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat perempuan dan laki-laki yang dianggap pantas menurut norma, adat istiadat, kepercayaan atau kebiasaan masyarakat”.

Perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan bersifat kodrati dan tidak dapat diubah. Sedangkan perbedaan gender bisa berubah dan bisa ditukar. Peran domestik yang biasanya dilakukan perempuan dapat pula dilakukan oleh laki-laki. Begitu pula sebaliknya, pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh laki-laki, bisa pula dilakukan oleh perempuan.

Pembedaan gender dimulai dari rumah tangga. Sebagai contoh, sejak dini anak laki-laki dikonstruksikan untuk harus kuat, keras, dan tegas, sedangkan anak perempuan harus halus, tenang, dan lembut. Ketika di sekolah, pelajaran yang menjadi ranah perempuan ditetapkan misalnya menjahit dan memasak, sedangkan bagi laki-laki antara lain pertukangan dan elektronika. Demikian pula, media dan masyarakat makin menegaskan peran tersebut.

Perbedaan gender tidak menjadi permasalahan sepanjang tidak menimbulkan kesenjangan, ketidak-adilan atau diskriminasi terhadap perempuan atau laki-laki. Akan tetapi kenyataannya, pembedaan tersebut seringkali menimbulkan permasalahan. Dengan perbedaan gender dapat terjadi marginalisasi, subordinasi, stereotype dan bahkan terjadi adanya kekerasan dan beban ganda yang sering dialami oleh perempuan di sektor publik.

Pembangunan di Indonesia selama ini belum mampu memberikan manfaat secara merata dan setara untuk laki-laki dan perempuan. Ketidaksetaraan gender ditandai dengan adanya ketimpangan kondisi bagi laki-laki dan perempuan. Contoh ketimpangan yang sering ditemui, misalnya anak laki-laki mendapatkan perioritas untuk bersekolah ketika keluarga sedang kesulitan ekonomi. Atau anak perempuan dinikahkan dengan cepat karena dianggap berperan di urusan domestik atau rumahtangga saja.

Adanya peminggiran terhadap perempuan atau laki-laki dalam pembangunan mengakibatkan kesenjangan dalam hal akses, partisipasi, kontrol dan manfaat bagi perempuan dan laki-laki, termasuk anak-anak, lansia, dan difable, dalam mendapatkan peluang atau kesempatan yang adil dalam proses pembangunan.

Mengintegrasikan gender ke dalam program pembangunan atau infrastruktur sangat penting untuk mengurangi kesenjangan yang ada. Gender dalam infrastruktur mencakup seluruh kebijakan, program, dan kegiatan di bidang infrastruktur yang memperhatikan perbedaan kebutuhan, hambatan atau kesulitan, permasalahan, dan aspirasi kelompok baik laki-laki, perempuan, maupun lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya. Gender dalam infrastruktur bertujuan mewujudkan infrastruktur untuk semua, dengan prinsip:

  • Universal utilization, yaitu dapat dimanfaatkan oleh perempuan, laki-laki, dan kelompok berkebutuhan khusus lainnya (lansia, penyandang disabilitas, anak-anak) sesuai dengan kebutuhan.

  • Safety, security, convenience, yang berarti memberikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan untuk pengguna. Misalnya: penerangan jalan yang memadai, bebas dari bajir, dan sebagainya.

  • Gender equity for basic needs, artinya memberikan kesetaraan aksesibilitas terhadap layanan dasar untuk laki-laki dan perempuan, termasuk lansia, penyandang disabilitas, anak-anak, dan kelompok rentan lainnya.

  • Environmental friendly, yaitu infrastruktur yang ramah lingkungan dan sesuai dengan kebutuhan laki-laki, perempuan, lansia, penyandang disabilitas, anak-anak, dan kelompok berkebutuhan khusus lainnya.

Dengan adanya perhatian terhadap gender dalam infrastruktur, diharapkan manfaat pembangunan di Indonesia tidak lagi dirasakan secara timpang, yaitu menguntungkan atau menyentuh golongan tertentu saja, baik itu laki-laki maupun perempuan.

bottom of page