top of page

Mengatasi Pencemaran Lingkungan Menggunakan Teknologi Biofill


Peta Sungai Code, Kota Yogyakarta

Pencemaran air, khususnya di kota-kota besar sudah menunjukkan gejala yang cukup mengkhawatirkan, sehingga perlu untuk memfilter limbah yang mampu mencemari lingkungan. Jarak rumah yang terlalu dekat tidak dimungkinkan untuk membuat standar ideal jarak sumber air bersih dengan pembuangan limbah sesuai standar yang ditentukan. Limbah domestik dapat mencemari air tanah sehingga air tanah menjadi tidak layak dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Air tanah yang tercemar dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.

Berdasarkan hasil penelitian laboratorium yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dari titik sampel air sumur Kelurahan Tegalpanggung pada tahun 2014, kondisi air tanah telah tercemar bakteriologi > 2400/100ml MPN Caliform sedangkan idealnya yang diperbolehkan dari dinas kesehatan yaitu 50/100 ml MPN Caliform. Sehingga untuk kebutuhan air minum dan memasak warga mengambil air dari sumur pada wilayah yang lebih tinggi dan jaraknya cukup jauh. Kelurahan Tegalpanggung terletak di Bantaran Sungai Code, di wilayah tengah Kota Yogyakarta. Ketika musim penghujan, air Sungai Code seringkali meluap, dan mengakibatkan air menggenangi permukiman warga, termasuk sarana sanitasi warga yang ada di Kelurahan Tegalpanggung.

 

Untuk mengatasi hal tersebut dipergunakan teknologi Septictank Biofill sebagai sarana alternatif mengatasi hal tersebut. Ada 2 jenis ukuran biofill yang dipergunakan, yaitu Biofill ukuran 1,43 x 1 x 1,5 meter sebanyak 16 unit dan Biofill Ukuran 2 x 1 x 1,5 meter sebanyak 1 unit. Septictank Biofill adalah septictank yang mengunakan sistem biological filtration system, menjadikan septictank ramah lingkungan. Karena sebelum limbah domestik dibuang ke saluran ataupun selokan umum, terlebih dahulu diproses didalam biofill sehingga air yang keluar tidak akan mencemari lingkungan sekitarnya.

Kegiatan penataan lingkungan ini dilaksanakan tahun 2014 di Kelurahan Tegalpanggung, Kota Yogyakarta. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, para pemangku kepentingan dan tokoh masyarakat setempat. Kegiatan dimulai dengan survey untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada dan menggali potensi yang bisa dikembangkan. Kelurahan Tegalpanggung telah tersedia Jaringan air bersih PDAM. Namun hanya sebagian warga saja yang menggunakan fasilitas air bersih di Kelurahan Tegalpanggung. Warga lebih memilih menggunakan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari. Sumur air tanah dipilih karena perekonomian warga Kelurahan Tegalpanggung sebagian masih rendah, sehingga sumur air tanah lebih banyak digunakan dengan alasan lebih ekonomis. Saluran drainase di Kelurahan Tegalpanggung sudah cukup baik, akan tetapi dengan adanya faktor kelandaiaan topografi mengakibatkan menurunnya kapasitas saluran yang ada, yang diakibatkan oleh keterlambatan pemeliharaan, bertambahnya kepadatan bangunan, serta adanya gangguan instalasi prasarana umum. Akibat dari semua ini adalah volume air yang masuk jika terjadi hujan deras sudah tidak tertampung lagi ke saluran drainase sehingga mengakibatkan genangan di beberapa tempat.

bottom of page