Protoripe Rumah Pasca-Bencana di New York City
Jum'at, 11/08/2017 08:30 WIB
Layout ruangannya pun dapat disesuaikan dengan berbagai kondisi, dengan susunan hingga 3 kamar tidur, ruang keluarga, balkon, kamar mandi, dapur yang lengkap, dan ruang sisa untuk gudang.
Interior ruangnya tidak kalah dengan rumah-rumah mewah, dengan mengusung konsep modern minimalis. Unit-unit ini bisa ditumpuk ke atas, berjejer, maupun dialokasikan secara terpisah dalam lahan-lahan kosong di antara rumah/bangunan yang sudah terbangun.
New York City Office of Emergency Management menghabiskan waktu 6 tahun dalam penyusunan konsep ini, menanggapi bencana alam Badai Sandy pada tahun 2012 yang menyebabkan kerugian sebesar 70 triliun dolar (NY Times, 2015). Inovasi dari konsep ini membuat penghuni tetap bisa tinggal bersama komunitasnya, bukan dengan dipindahkan ke lokasi lain selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Karena itu, para penghuni tetap bisa mempertahankan jalinan dukungan antar penghuni, sebagai salah satu kunci sukses dalam perjalanan regenerasi kawasan pada kondisi pasca bencana. Selain itu, akan sulit untuk mengetahui kondisi lanskap kawasan setelah bencana terjadi, sehingga desain unit hunian harus simpel dan fleksibel untuk dilokasikan.
Meski masih dalam fase prototipe, harapannya adalah suatu hari nanti unit hunian transit ini bisa dijadikan tempat tinggal para penghuni selama berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun, sembari menunggu rekonstruksi rumah mereka.
Tags : rumah pasca bencana, pasca bencana, rumah instan, rumah transit
Dalam merespon bahaya bencana, pada tahun 2014 yang lalu Garrison Architects telah merancang sebuah model prototipe perumahan pasca-bencana untuk New York City Office of Emergency Management dan Federal Emergency Management Agency. Prototipe unit hunian transit ini diinstal di perkotaan Brooklyn, tepatnya di persimpangan Jalan Timur Cadman Plaza dan jalan Red Cross Place, pada bulan April 2014. Prototipe dengan konsep multi-family ini dapat dibangun dalam jangka waktu 15 jam, sangat sesuai bagi kebutuhan perumahan instan.
Sumber : Andrew Rugge, 2014