top of page
HRC Mengadakan "Bedah Buku" HUNTARA MERAPI Upaya Permukiman Transisi Pasca Bencana

Housing Resource Center ( HRC ) telah mendokumentasikan  proses upaya permukiman  transisi pasca bencana Erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 ke dalam buku HUNTARA MERAPI. Buku tersebut  ditulis dan disusun untuk menarasikan  proses upaya permukiman  transisi pasca bencana Erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010. Bencana tersebut telah mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan infrastruktur yang sangat besar dimana hampir seluruh keluarga yang tinggal di

Rabu, 17/06/2015 12:43 WIB

Tidak ada konten untuk ditampilkan.

 

lereng Gunung Merapi kehilangan tempat tinggalnya. Salah satu kebutuhan yang mendesak adalah memindahkan warga dari tempat pengungsian dengan fasilitas sangat terbatas ke Hunian Sementara ( Huntara ),  dimana  mereka  akan dapat melanjutkan kehidupan yang normal. Berbagai kendala dihadapi Tim Pelaksana Pembangunan Kawasan Huntara dalam melakukan pembangunan fisik  hingga akhirnya  huntara sebanyak 2.682 unit di 7 kawasan selesai dibangun. Proses penyusunan buku Huntara merapi ini melibatkan berbagai pihak, antara lain : DPUP-ESDM DIY, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Palang Merah Indonesia ( PMI), Universitas Gadjah Mada ( UGM), Gerakan kemanusiaan Posko Jenggala, dan PT. PLN. 

 

Untuk menyebarluaskan informasi proses permukiman transisi tersebut, HRC bersama Perpustakaan Kota Yogyakarta telah mengadakan kegiatan Bedah Buku “ Huntara Merapi, Upaya Permukiman Transisi Pasca Bencana “ pada hari Jumat, 12 Juni 2015 . Dengan menghadirkan narasumber Ir. Gatot Saptadi ( Kepala BPBD DIY ) dan Mahditia Paramita,ST.MSc ( Penulis ) , kegiatan yang dilaksanakan di Perpustakaan Kota Yogyakartaberlangsung pada sore hari , pukul 15.00 – 17.00 WIB.

 

Materi yang disampaikan oleh narasumber adalah proses pembangunan hunian sementara, dimana didalamnya banyak tahapan yang harus dijalani, berbagai kendala yang dihadapi, keterlibatan berbagai pihak hingga hunian sementara terwujud. Hal yang paling penting dalam pasca bencana adalah tanggapan cepat dalam pengambilan keputusan sehingga masyarakat tidak terlalu lama menunggu.Adanya sinergi antara berbagai bidang dapat meminimalisir permasalahan yang terjadi. Kunci sukses 2.626 KK dapat dirumahkan yakni merupakan hasil dari kolaborasi semua pihak.

 

Narasumber beserta peserta yang  berasal dari berbagai kalangan, seperti dinas terkait kebencanaan, Perpustakaan Umum, Perpustakaan Universitas , mahasiswa, serta praktisimelakukan diskusi terkait isi buku Huntara Merapi . DiharapkanBuku Huntara Merapi ini dapat menjadi arahan dan pembelajaran bagi semua pihak dalam upaya menangani hunian sementara pasca terjadinya bencana.  Buku ini juga sebagai pembangkit semangat yang akan memotivasi kita dalam bertindak didasari dengan nilai nilai kemanusiaan dalam upaya penanganan pasca bencana. Pada akhirnya kami mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah berpartisipasi pada kegiatan bedah buku “ Huntara Merapi”, yaitu Perpustakaan Kota Yogyakarta, Kepala BPBD DIY, dan peserta yang telah meramaikan kegiatan ini.

bottom of page